Lina Marlina Oktaviana 1111E1057

Minggu, 12 Agustus 2012

Fungsi Lookup pada Microsoft Excel


Sebelum kita mempelajari rumus fungsi Lookup ada baiknya kita kenali terlebih dahulu Lookup itu apa dan kegunaannya untuk apa.
Rumus fungsi Lookup adalah rumus fungsi yang digunakan untuk mencari suatu nilai berdasarkan table tertentu. Fungsi dari Lookup sendiri terdiri dari dua bagian yaitu Vlookup dan Hlookup.

1. VLOOKUP

Vlookup adalah rumus fungsi yang digunakan untuk mencari nilai dari suatu vertical. Rumus fungsi yang digunakan dalam Vlookup yaitu :

=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_lookup)

·         Penjelasannya :

Lookup_value
Table_array
Col_index_num
Range_lookup

·         Contohnya :

Laporan perhitungan gaji dari suatu perusahaan di PT.Abadi sebelum membuat rumus fungsi untuk menyelesaikan kasus tersebut, ada baiknya nada merubah nama sel H6:K10 menjadi “ Rumus fungsi yang digunakan untuk mengisi :
1.     Gaji pokok
=Vlookup(B6;v
Dan ini adalah nilai yang akan ditemukan pada kolom pertama di table tersebut, dapat berupa nilai, referensi, atau text
2.    Uang Makan
=Vlookup(B6;v
Table dari text, nomor, atau nilai logika dimana data akan diambil. Table array dapat berupa referensi range atau nama sel.
3.    Tunjangan
=Vlookup(B6;v
Jumlah kolom dalam table_array dikembalikan. Kolom pertama dari nilai .
4.    Total
=SUM(C6;E6)
Nilai logika, untuk menemukan pertama, (diurutkan dalam urutan membesar menemukan yang sama persis = false. Dan table yang sesuai dengan rumus dan data tersebut dan nilai yang mendekati nilai membesar) = true atau di hilangkan .

2. HLOOKUP

Hlookup adalah rumus yang digunakan untuk mencari nilai dari suatu table secara horizontal. Rumus fungsi yang digunakan yaitu :

=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup)

·         Penjelasannya yaitu :
1.     Gaji pokok
=Hlookup(B6;
Dan ini adalah nilai yang akan ditemukan pada kolom pertama di table tersebut, dapat berupa nilai, referensi, atau text
2.    Uang Makan
=Hlookup(B6;
Table dari text, nomor, atau nilai logika dimana data akan diambil. Table array dapat berupa referensi range atau nama sel.
3.    Tunjangan
=Hlookup(B6;
Jumlah baris dalam table_array dikembalikan. Kolom pertama dari nilai .
4.    Total
=SUM(C6;E6)
Nilai logika, untuk menemukan pertama, (diurutkan dalam urutan membesar menemukan yang sama persis = false.

Mungkin hanya ini yang bisa saya jelaskan tentang fungsi dan bagian dari Lookup, semoga artikel ini bisa membantu anda didalam tugas pekerjaan anda.






TERIMAKASIH … ^_^





Sabtu, 11 Agustus 2012

Rumus Matematika dan Statistika pada Microsoft Excel


          Bagi anda yang suka membuat rumus – rumus dalam excel seperti contoh rumus (B1+E5)-A2=?, contoh lain pada cell B1 ditambah dengan cell E5 setelah itu dikurangi cell A2 hasil berapa ?
Nah mungkin kurang lebih seperti itulah yang dimaksud dengan membuat rumus – rumus dalam Microsoft Excel.
          Fungsi dan rumus yang kita buat sendiri sesuai dengan kebutuhan kita dalam Microsoft Excel dan akan mempermudah pekerjaan kita dalam mengelola data angka dalam Microsoft Excel.
v Langkah Awal

Ø  Masuk ke dalam Microsoft Excel
Ø  Buat table yang berisi data yang akan di masukan dengan rumus matematika dalam Microsoft Excel, sebagai contoh :


Ø  Langkah selanjutnya kita akan menggunakan rumus matematika dan satatistika  yang digunakan dalam Microsoft Excel yaitu : SUM, MAX, MIN, AVERAGE,COUNT,COUNTIF

1. SUM
 adalah rumus yang digunakan untuk penjumlahan saja, jadi jika dalam penerapan ada yang harus dikurangi kita tidak bisa menggunakan rumus SUM tersebut. 
Berikut tata cara penulisan rumus SUM :
=SUM( range data )
Penjelasan range data diatas adalah kita blok data yang ingin dijumlahkan.

·         Cara 1 yaitu dengan :
=sum(C3:C6) Lalu klik ENTER maka akan keluar hasil penjumlahan tersebut

·         Cara 2 yaitu dengan :
Blok data yang akan dijumlahkan kemudian Klik Formulas  ->  Autosum, maka akan muncul data – data rumus matematika lalu pilih SUM jika ingin menjumlahkan hasil seluruhnya.
Lihat hasil berikut :

                                 
2. MAX / Nilai Tertinggi
Untuk menghitung nilai tertinggi suatu data kita harus menggunakan rumus MAX.
Berikut tata cara penulisan MAX :
=max(range data)
penjelasan range data diatas adalah kita blok data yang ingin di cari Nilai Tertingginya
·         Cara 1 yaitu dengan :
=max(C3:C6) Lalu Klik ENTER, maka akan muncul hasilnya
·         Cara 2 yaitu :
Sama seperti yang diajarkan di awal Blok data yang akan di hitung Nilai Tertingginya kemudian Klik Formulas  ->  Autosum, lalu pilih bagian MAX karena disini kita ingin mengetahui Nilai Tertingginya.
Lihat hasil berikut :

  
3. MIN / Nilai Terendah
Untuk menghitung Nilai Terendah dalam suatu data kita harus menggunakan rumus MIN tersebut.
=min(range data)
Penjelasan bahwa range data diatas adalah kita blok data yang ingin di cari Nilai Terendahnya
·         Cara 1 yaitu dengan :
=min(C3:C6) Lalu Klik ENTER, maka akan muncul hasilnya
·         Cara 2 yaitu :
Sama seperti yang diajarkan di awal Blok data yang akan di hitung Nilai Terendahnya kemudian Klik Formulas  ->  Autosum, lalu pilih bagian MIN  karena disini kita ingin mengetahui Nilai Terendahnya.
Lihat hasil berikut :


4. AVERAGE / RATA – RATA
Untuk menghitung rata – rata suatu data kita harus menggunakan rumus AVERAGE
=average(range data)
Penjelasan bahwa range data diatas adalah kita blok data yang ingin di cari Nilai rata – rata dari nilai tersebut
·         Cara 1 yaitu dengan :
=average(C3:C6) Lalu Klik ENTER, maka akan muncul hasilnya
·         Cara 2 yaitu :
Sama seperti yang diajarkan di awal Blok data yang akan di hitung rata - ratanya kemudian Klik Formulas  ->  Autosum, lalu pilih bagian AVERAGE  karena disini kita ingin mengetahui rata – rata dari nilai tersebut.
Lihat hasil berikut :
  
5. COUNT / MENGHITUNG JUMLAH ANGKA
Count adalah rumus yang digunakan hanya untuk mengetahui berapa jumlah cell yang terdapat angka, atau dengan kata lain kita ingin mengetahui berapa kota yang berisi data angka saja.
=count(range data)
Penjelasan bahwa range data diatas adalah kita blok data yang ingin di cari jumlah angkanya saja.
·         Cara 1 yaitu dengan :
=count(B2:B15) Lalu Klik ENTER, maka akan muncul hasilnya


6. COUNTIF / MENGHITUNG DENGAN KRITERIA
Countif adalah rumus yang hampir sama dengan count, hanya bedanya bahwa countif digunakan untuk menghitung jumlah data dengan suatu ketentuan atau kriteria tertentu karena Countif yang berasal dari dua kata yaitu Count ( rumus menghitung jumlah karakter ) dan IF ( logika / aturan tertentu )
Penulisan rumus Countif :
=countif(range data,Criteria)
Penjelasan bahwa range data diatas adalah kita blok data yang ingin dicari jumlah data dalam suatu kriteria tersebut. Jika mengandung huruf maka harus diapit dengan tanda “…….”
Sebagai contoh di dalam table tersebut beraneka ragam hobby mahasiswa, kita langsung saja kerjakan pada bagian ‘’ Jumlah Shoping “
=COUNTIF(blok data hobby mahasiswa;”SHOPING”)
Sehingga rumusnya menjadi :
=COUNTIF(B2:B14;”SHOPING”) Lalu Klik ENTER
Lihat hasil berikut :



Untuk jumlah yang lainnya rumusnya sama saja, hanya kita perlu mengganti pada bagian kriteria yang dicari saja.

7. SUMIF
Rumus ini berfungsi untuk mencari total jumlah berdasarkan kriteria .
Rumus SUMIF yaitu :
=SUMIF(B2:B7;”KOMPUTER”;C2:C7) Lalu Klik ENTER, maka hasilnya akan tampak seperti gambar dibawah ini :

                        







Jumat, 10 Agustus 2012

Fungsi Logika dalam Microsoft Excel


                Logika dalam Microsoft Excel digunakan untuk menguji suatu kondisi dengan menggunakan syarat tertentu dan oleh Microsoft Excel akan dikatakan TRUE (Nilai 1) jika syaratnya terpenuhi atau FALSE (Nilai 0 ) jika syaratnya tidak terpenuhi.
          Syarat yang digunakan untuk menguji suatu kondisi bisa hanya satu syarat, salah satu syarat diantara beberapa syarat (Fungsi OR), dua syarat atau lebih wajib terpenuhi (Fungsi AND), atau bukan dengan syarat tertentu (Fungsi NOT).
          Fungsi Logika yang akan kita gunakan adalah fungsi IF, dengan bentuk umum sebagai berikut :
=IF(logical_test;value_if_true;value_if_false)
Lihat contoh dibawah ini :




Gambar 1


Anggap saja kita sedang dalam melakukan perekrutan data pegawai baru dengan data awal pemohon adalah sebagaimana yang tersebut pada kolom Nama, Pendidikan, dan Jurusan.
Cara 1, cara 2, cara 3, cara 4, dan cara 5 adalah cara – cara yang kita gunakan untuk menguji kondisi pemohon tersebut dengan menggunakan syarat – syarat yang telah di tetapkan, dan akan menghasilkan nilai yang kita tentukan jika syaratnya terpenuhi ataupun tidak terpenuhi.

Ø Cara 1 Menggunakan Fungsi IF Tunggal

Berdasarkan kondisi data pemohon tersebut kita akan menerima pegawai dengan syarat hanya mereka yang memiliki pendidikan S1 yang akan diterima ( LULUS ), maka fungsi yang kita gunakan adalah :

=IF(B10=”S1”;”LULUS”;”GAGAL”)

Artinya : jika nilai Cell B10 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan LULUS dan jika Cell B10 bukan S1 akan dinyatakan GAGAL.

Ø Cara 2 Menggunakan Fungsi OR

Syarat yang kita gunakan adalah hanya kepada pemohon yang mempunyai pendidikan S1 dan D3 yang kita terima (LULUS) dan selain itu akan dinyatakan GAGAL. Fungsi yang kita gunakan sebagai berikut :
=IF(OR(B10=”S1”;B10=”D3”);”LULUS”;”GAGAL”)
Artinya : jika Cell B10 mengandung nilai S1 dan D3 maka akan dinyatakan LULUS dan bila tidak dinyatakan GAGAL.

Ø Cara 3 Menggunakan Fungsi AND

Syarat yang digunakan adalah pemohon yang kita terima adalah pemohon yang memiliki pendidikan S1 dengan jurusan Analis Kimia, fungsi yang kita gunakan adalah :

=IF(AND(B11=”S1”;B13=”Analis Kimia”);”Lulus”;”Gagal”)

Artinya : jika Cell B11 memiliki nilai S1 dan Cell B13 memiliki nilai Analis Kimia maka dinyatakan LULUS dan jika tidak maka dinyatakan GAGAL.

Ø Cara 4 Menggunakan Fungsi NOT

Syaratnya adalah hanya pemohon yang memiliki jurusan Selain Analis Kimia yang akan kita terima (LULUS). Fungsi yang akan digunakan adalah :

=IF(NOT(C10=”Analis Kimia”);”Lulus”;”Gagal”)

Artinya : jika Cell C10 memiliki nilai Analis Kimia maka akan dinyatakan GAGAL, dan dinyatakan LULUS jika Cell C10 bukan Analis Kimia.

Ø Cara 5 Menggunakan Fungsi IF Bersarang

Syarat yang digunakan adalah jika pemohon memiliki pendidikan S1 akan dinyatakan LULUS, jika berpendidikan D3 akan dipertimbangkan dan selain dari itu akan langsung dinyatakan GAGAL.

=IF(B10=”S1”;”Lulus”;IF(B10=”D3”;”Dipertimbangkan”;”Gagal”))

Artinya : jika Cell B10 memiliki nilai S1 maka akan dinyatakan GAGAL, jika bukan S1 dan memiliki nilai D3 akan dinyatakan Dipertimbangkan dan jika bukan S1 atau D3 akan dinyatakan GAGAL.


Rabu, 08 Agustus 2012

Insert Objek pada Microsoft Word


Disini saya akan menjelaskan  artikel yang berisi tentang Insert Object pada Microsoft Word. Menyisipkan gambar dalam Microsoft Word dapat anda sisipkan kedalam dokumen. Gambar yang disisipkan dapat berupa file gambar atau kumpulan gambar ( clip art ) yang telah disediakan dalam Microsoft Word.

v Menyisipkan Gambar

Ø  bisa dengan memulai, Klik menu insert -> Clip Art. Pada bagian search for di Task Pane
Ø  Untuk menyisipkan gambar, klik pada gambar yang anda inginkan



                           Gambar 1


Ø  Nah jika menyisipkan gambar dari file, Klik menu Insert  ->  Picture  ->  From File, sehingga akan muncul dikotak dialog dan anda bisa memilih
gambar yang anda inginkan dengan klik Insert di bawahnya.



                           Gambar 2



v Menyisipkan Objek Autoshape

Autoshape merupakan objek dengan bentuk tertentu yang dapat anda sisipkan ke dalam dokumen. Objek – objek tersebut antara lain bisa dalam bentuk garis, lingkaran, persegiempat, dan lainnya. Objek tersebut dapat disisipkan dengan memilihnya pada Tool Bar Drawing.
Untuk memuncul Tool Bar ini bisa dengan cara :

Ø  Klik menu View  ->  Toolbars  ->  Drawing. Lalu klik Autoshape kemudian pilih kategori objek sesuai keinginan anda
Ø  Pada objek yang tersedia, dapat anda sisipkan teks didalamnya


v Menyisipkan Simbol

Ø  Klik menu Insert  ->  symbol sehingga akan keluar kotak dialog symbol yang tersedia
Ø  Pilihlah symbol yang hendak digunakan kemudian klik Insert



                            Gambar 3



v Menyisipkan Diagram

Cara untuk menyisipkan diagram bisa dengan
 cara :

Ø  Klik Insert ->  picture  ->  Organization Chart
Cara untuk membuat diagram data dengan cara :
Ø  Klik Insert  ->  picture  -> Chart, kemudian ganti nilai sesuai keinginan anda
Untuk mengubah tipe diagram dengan cara :
Ø  Klik Chart  -> Chart Type sehingga akan muncul kotak dialog Chart Type. Pada kotak dialog tersebut pilih tipe diagram yang anda inginkan, kemudian klik tab OK



                            Gambar 4



v Menyisipkan WordArt

Teks yang dibuat dengan WorArt akan tampak lebih bervariasi contohnya seperti ini :



Gambar 5


Cara membuatnya :

Ø  Klik menu Insert  ->  Picture  ->  WordArt, sehingga akan muncul WordArt gallery. Pilih kreasi teks sesuai keinginan anda



 Gambar 6



v Menyisipkan Nomor Halaman

Penomoran halaman dapat dibuat dengan secara otomatis.
caranya :

Ø  Klik menu Insert  ->  gt page number, sehingga muncul kotak dialog Page Numbers. Atur posisi no halaman yang dikehendaki lalu klik OK



                           Gambar 7



v Menyisipkan  Header dan Footer

Fasilitas Header dan Footer digunakan untuk membuat catatan kaki, penomoran halaman, dan yang lainnya. Caranya :

Ø  Klik menu View  -> gt Header dan Footer sehingga tampilan dokumen akan berpindah pada area header dan footer . hal ini diindikasikan dengan teks dan objek di dalam dokumen terlihat redup.





 Semoga Bermanfaat .... ^_^